TEORI KEPRIBADIAN William Moulton Marston.
1. Teori
dan Model Tipe Kepribadian Introduksi
Sebagai
pengantar dari semua teori dan model kepribadian, penting disadari bahwa tak
ada satupun yang secara penuh memahami kepribadian yang mana yang dipengaruhi
oleh faktor genetika dan keturunan, dibandingkan dengan pengaruh dari
pertumbuhan, budaya, lingkungan dan pengalaman.Hampir semua studi
mengindikasikan masing-masing faktor diatas memberi pengaruh, secara kasar fifty-fifty,
meski bagi setiap orang berbeda-beda.
Dari
studi itu mungkin separuh dari kepribadian kita ditentukan oleh pengaruh yang
kita dapatkan setelah lahir, dan perlu dicatat juga bahwa tak ada yang tahu
persis kepribadian yang mana yang berubah dari waktu ke waktu.
Tentu
saja masa kecil sangat berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian
kita.Tentu juga trauma utama pada setiap tahap kehidupan dapat merubah
kepribadian seseorang secara fundamental.Tentu juga banyak orang terlihat
matang secara emosional sejalan dengan umur dan pengalaman.Tetapidiluar itu
semua, sangat sulit untuk mengatakan secara tepat tentan bagaimana dan kapan
kepribadian itu berubah.
Jadi,
dimana kita bisa menarik garis dan mengatakan kepribadian itu tetap dan kokoh?
Yang pasti jawabannya tidak bisa!
Namunkita
bisa mengidentifikasi secara umum gaya, ciri, bakat, sensitivitas dll dari
kepribadian seseorang, terutama jika kita memahami bagaimana mendefinisikan dan
mengukur tipe-tipe dan gaya tersebut. Tentu saja ini lebih baik ketimbang tidak
sama sekali mengetahuinya.
Karena
itu kegunaan dari informasi tentang gaya dan tipe kepribadian adalah memberikan
kesadaran yang lebih luas dan terakses atas tipe kepribadian, dan bisa
mengintepretasikan, menentukan dan mengenali perilaku dan kepribadian yang
berbeda-beda, sehingga pula bisa mngetahui lebih baik aas diri sendiri dan
orang lain di sekitar kita.
2.
Empat Jenis Temperament
Empat
Jenis Temperamen (The Four Temperaments, atau dikenal juga dengan sebutan the
Four Humours) mungkin adalah sistem profililisasi kepribadian yang tertua dari
semua jenis sistem sejenis.Dan uniknya adalah ada begitu banyak gaung atau
turunan dari ide kuno itu dalam psikologi modern.
Ide
pemikiran 4 Jenis Temperamen dapat kita lacak asal usulnya dari tradisi budaya
Mesir dan Mesopotamia lebih dari 5.000 tahun yang lalu, dimana kesehatan tubuh
manusia dikaitkan dengan 4 elemen: api, air, tanah dan udara. Hal itu
dihubungkan dengan organ tubuh, cairan dan pengobatan.Pemikiran seperti itu ada
yang masih bertahan hingga kini, di dalam pengobatan dan tradisi dunia Timur.
Namun,
orang Yunani kunolah yang pertama kali merumuskannya dan mempopulerkan
metodologi 4 Jenis Temperamen sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan ide ini
kemudian mendominasi pemikiran Barat tentang perilaku dan pengobatan manusia
selama lebih dari 2000 tahun. Hampir semua konsep tentang kepribadian, periaku,
penyakit dan pengobatan herannya tetap hidup hingga pertengahan 1800-an.
Empat Jenis Temperamen atau Four Humours dapat
dilacak ulang dengan lebih dapat dipercaya pada pengobatan dan filosofi Yunani
kuno, tercatat pada karya Hippocrates (c.460-377/359BC - the 'Father of
Medicine') dan dalam ide-ide Plato (428-348BC) tentang karakter dan
kepribadian.
Pada
pengobatan Yunani sekitar 2.500 tahun yang lalu diyakini bahwa dalam memelihara
kesehatan orang memerlukan keseimbangan dari 4 jenis cairan: darah, lendir,
enzim kuning dan enzim hitam. Ke 4 cairan tersebut berhubungan dengan organ dan
penyakit tertentu dan juga menggambarkan 4 Jenis Tempertamen yang populer
kemudian. Secara alami cairan tubuh yang penting tersebut akan berkurang karena
dipergunakan oleh tubuh setiap hari. Darah adalah contoh nyata tentang cairan
tubuh yang
dihubungkan
dengan masalah kesehatan, ketika orang terlihat tidak sehat atau terluka dia
akan tampak pucat. Juga ketika orang lelah sehabis melakukan kerja berat, ia
berkeringat, mengeluarkan cairan. Saat orang terkena flu ia akan mengeluarkan
lendir, demikian juga saat mereka menemukan bangkai yang membusuk, terlihat
mengeluarkan cairan yang dipercaya sebagai enzim tubuh.
Bagaimanapun,
ke 4 cairan vital tersebut memang memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan
dan personalitas.Ketidak-seimbangan diantara ke 4 hal diatas menyebabkan
terjadinya berbagai penyakit, dan pengobatannya didasarkan pada pengembalian
keseimbangan cairan tubuh tersebut.
Secara
spiritual juga ada 4 tema dan model kuno yang berhubungan dengan 4 Jenis
Temperamen kusunya dalam astrologi, planet serta pemahaman orang tentang dunia,
misalnya: elemen kuno - api, air, tanah, dan udara; juga ke 12 zodiak yang
ditata dalam 4 set yang berhubungan dengan elemen-elemen yang dipercaya oleh
berbagai bangsa sebagai penunjuk keperibadian dan nasib. Juga soal kombinasi
dari kualitas seperti panas atau dingin, kering atau basah, dan adanya 4 musim
yakni musim semi, panas, gugur dan dingin. Organ tubuh yaitu hati, paru-paru,
empedu dan limpa juga kuat dikaitkan dengan 4 Jenis Temperamen dan teori
pengobatan.
Mengaitkan
pola-pola kuno tersebut dengan interpretasi modern tentang 4 jenis temperamen
tidak serta merta menghasilkan korelasi ilmiah yang tegas.Kadang relevan pada
ketika tertentu, tetapi sebenarnya tidak demikian, hanya darah yang berkurang
sajalah yang hingga kini masih dipercaya sebagai perlakuan perawatan medis.
Meskipun
hubungan kausal antara cairan tubuh dengan kesehatan dan kepribadian tak dapat
dalam ujian waktu, analisis terhadap kepribadian melalui 4 Jenis Temperamen
tampaknya terus berjalan, meskipun secara sporadis dengan model-model tertentu.
Karena
itu, ikuti pembahasan berikutnya yang berkaitan dengan 4 Jenis Tempeamen
sebagai model kepribadian, bukan sebgai basisi pemahaman dan perawatan medis.
3.
Model-Model
Awal
Soal
motivasi, manajemen, komunikasi ataupun hubungan - entah itu fokus pada diri
sendiri maupun orang lain- akan menjadi lebih efektif jika kita mengenal diri
kita, dan juga orang lain.
Memahami
kepribadian juga menjadi kunci untuk membuka eksklusivitas atau ketertutupan
seseorang, semisal kepemimpinannya, kharismanya, atau empatinya, baik untuk
pengembangan diri anda sendiri maupun menolong orang lain, atau juga dalam
kaitannya dengan bidang yang berhubungan dengan manusia dan bagaimana
berperilaku.
Teori-teori kepribadian yang menyokong
tes-tes dan kuis-kuis kepribadian bagusnya sangat mudah dipahami pada tingkatan
dasar. Artikel ini, berikut sub-sub topiknya akan membahas berbagai teori dan
pemikiran tentang kepribadian. pengetahuan ini membantu mengembangkan kesadaran
diri (self-awareness) dan juga membantu orang lain mengembangkan dirinya juga.
Mengembangkan
pemahaman tentang tipologi kepribadian, sifat kepribadian, gaya berpikir dan
cara belajar seseorang juga sangat berguna untuk memperbaiki pemahaman kita
tentang motivasi dan perilaku diri dan orang lain, di tempat kerja dan diluar
itu.
Memahami
tipe kepribadian sangat membantu memahami perbedaan dan keberagaman, memahami
bahawa setiap orang memiliki nilai sendiri, memahami setiap orang mempunyai
kekuatan dan keistimewaan sendiri, dan setiap orang hendaknya diperlakukan
dengan baik dan hormat. Relevansi antara kasih dan spiritualitas, terutama
dalam bekerja, akan lebih mudah dilihat dan dijelaskan bila kita mengerti bahwa
perbedaan setiap manusia biasanya berdasar pada kepribadian (
personality-based). Orang sangat jarang sengaja menyebabkan orang lainmarah -
tetapi itu hanya karena mereka berperilaku berbeda karena mereka berbeda.
Teori
dan test kepribadian sangat berguna untuk manajemen, rekrutmen, seeksi,
pelatihan dan pengajaran, sebagaimana banyak diajarkan dalam teori gaya
pembelajaran seperti Kolb's learning styles, Gardner's Multiple Intelligences,
dan VAK learning styles model.
Melengkapi
test kepribadian tanpa pengetahuan dari teori yang mendukungnya danpat membat
frustrasi dan salah arah, terutama bila hasilnya tidak dijelaskan sebagaimana
mestinya, ata lebih buruk lagi, tanpa penjelasan. kami berharap, semoga
penjelasan dan teori di bawah ini aka menolong mengenyahkan mitos yang
melingkupi uji kepribadian di jaman modern ini.
Ada
berbagai model dan teori ataupun model kepribadian dan motivasi, dan
masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda.
Berikut
adalah berbagai teori dan model kepribadian dan motivasi yang banyak dipelajar
orang:
Teori
dan Model Tipe Kepribadian - Introduksi
Empat
Jenis Temperamen
Model-Model
Awal Tentang Kepribadian
Tipe
Psikologikal Carl Jung
Teori
Tipe Kepribadian Myers Briggs® (MBTI® model)
Teori
Tipe Kepribadian Keirsey (Temperament Sorter model)
Teori
Tipe Kepribadian Hans Eysenck
Teori
Tipe Otak Katherine Benziger
Teori
Kepribadian William Moulton Marston (DISC personality theory -Inscape, Thomas
Int., etc)
Teori
Tipe Kepribdian dan Peran Tim Belbin
Model
Kepribadian The 'Big Five' Factors
FIRO-B®
Personality Assessment model
The
Birkman Method®
Berbagai
teori kepribadian dan model pengujian psychometrics.
4.
Teori
kepribadian William Moulton Marston (DISC)
Apakah DISC itu.?
Sekarang
ini terdapat beberapa cara dan pendekatan untuk dapat mengevaluasi dan
memprediksi kecenderungan perilaku seseorang. Pada salah satu kutub, ada yang
sekedar menggunakan suatu test sederhana untuk menguji keterampilan dan
kemampuan; sebagai contoh suatu ujian atau test mengemudi. Sedangkan pada
bagian lainnya terdapat penggunaan test kepribadian, yang dibuat untuk
memberikan gambaran umum tentang gaya dan perilaku seseorang selengkap mungkin.
Pendekatan
DISC terletak di antara kedua kutub ini. Memang ini bukanlah sebuah alat test
kepribadian yang lengkap atau test psikometrik dalam pengertian teknis, alat
ini memberikan gambaran mengenai gaya seseorang yang dapat memprediksi kecenderungan
perilakunya di masa yang akan datang. Hal ini diperoleh dengan mengevaluasi
faktor-faktor kepribadian utama yang ada dalam diri seseorang.
DISC
ini memberikan banyak keuntungan dalam penggunaannya, jika batere test yang
lengkap sering berisi ratusan pertanyaan, dan membutuhkan waktu lama dalam
melengkapinya, kuesioner DISC hanya berisi dua puluh empat pertanyaan, dan
dapat diselesaikan dalam waktu hanya lima belas menit atau bahkan kurang.
Keuntungan lainnya ada pada interpretasinya; pada test lengkap merupakan
hasil pekerjaan para ahli atauexpert-nya, hasil DISC dapat dikerjakan
dengan menggunakan suatu software dan dapat dikerjakan dengan
otomatisasi, dengan demikian waktu pelaporan yang dibutuhkan juga akan jauh
lebih cepat.
Apa
yang dihasilkan DISC
Pada
dasarnya, DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu: Dominance,
Influence, Steadinessdan Compliance.
Kekuatan sesungguhnya dari
DISC datang dari kemampuannya menginterpretasi hubungan antara
faktor-faktornya. Contoh dimana seorang dengan D tinggi (highly
Dominant) yang juga mempunyai tingkat yang tinggi (high
level of Influence), mereka akan berperilaku berbeda dengan orang yang D tinggi
tetapi tanpa I. Faktor-faktor kombinasi seperti ini secara teoritis
akan menghasilkan jutaan profil berbeda.
Menggunakan
informasi ini, DISC tentunya dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara
pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal
yang tidak disukainya (dislike), kekuatan dan kelemahannya, serta
pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain. Lebih jauh hal ini
tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan
keadaan yang sedang dihadapinya.
Apa
yang tidak dapat dihasilkan DISC
Keterbatasan utama DISC
adalah tidak dapat memberikan gambaran keterampilan (skills) dan
tingkat pengetahuan (knowledge) seseorang. Contoh,
alat ini dapat menyimpulkan bahwa seseorang akan sangat cocok secara perilaku
dan tempramen sebagai akuntan, akan tetapi tidak dapat menilai apakah orang itu
memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan peran atau tugasnya dengan
baik.
DISC
dan Perkembangannya
Blood,
Bile & Phalem
Menurut kebudayaan dan
kepercayaan kuno bangsa Yunani, perilaku dan keperibadian seseorang merupakan
bagian integral dengan kesehatannya. Mereka percaya bahwa tubuh berisi
empat cairan dasar (disebuthumours) yang berhubungan dengan empat
elemen yaitu api, udara, air dan tanah. Ketika
salah satu cairan itu lebih banyak atau lebih dominan dibanding yang lainnya, akan
mempengaruhi kecenderungan umum atau mood seseorang.
Empat
cairan itu, darah (blood), empedu kuning (yellow
bile), lendir (phlegm) dan empedu hitam (black
bile), masing-masing dipercaya berhubungan erat dengan tipe perilaku yang
berbeda. Kelebihan darah membuat seseorang menjadi sanguin, empedu kuning
menghasilkan sifat kolerik, lendir secara alamiah akan menghasilkan penampilan
yang flegmatik, dan empedu hitam berhubungan dengan sifat seseorang yang
melankolik.
Teori
ini, yang pertama kali disusun secara sistematis oleh Hippocrates,
tetap digunakan sampai abad pertengahan. Sekarang tentunya kita
mengetahui bahwa teori-teori tersebut tidak sepenuhnya berdasarkan fakta-fakta
medis, akan tetapi apa yang telah dicapai oleh bangsa Yunani itu merupakan metoda
sistematis pertama yang telah dilakukan untuk mendeskripsikan tipe-tipe
orang. Begitu berhasilnya pendekatan ini, bahkan sampai hari ini,
kata-kata sanguine, phlegmatic, choleric dan melancholic masih
umum digunakan.
Pendekatan
modern tidak lagi mengukur jumlah empedu kuning atau cairan lainnya dalam diri
seseorang untuk menentukan kepribadian mereka, tetapi ide dibelakang itu secara
tidak langsung dapat ditelusuri hingga pada teori-teori Hippocrates.
Carl
Gustav Jung
Ada
banyak teori modern tentang perilaku seseorang berdasarkan ide empat faktor
individu. Mungkin yang paling berpengaruh didapatkan pada hasil pekerjaan
seorang psychologist Swiss, Carl Gustav Jung.
Ia mendefinisikan kepribadian menjadi empat tipe yang berbeda: Sensing,
Intuitive, Feeling dan Thinking.
Definisi-definisi
berbagai tipe ini berakar dari penelitian panjang Jung, dan tentunya bukan hal
yang juga akan kita teliti dalam tulisan ini. Hal ini menjadi penting
karena mewakili salah satu dari usaha-usaha awal upaya memetakan kepribadian
manusia oleh psikolog modern. Dan test yang berdasarkan pekerjaan Jung
masih banyak digunakan sampai hari ini.
The
Emotions Of Normal People
Pada
awal 1920an, seorang ahli psikologi flamboyan dari Amerika Serikat, William
Moulton Marston, mengembangkan teori untuk menjelaskan respon emosional
seseorang. Sampai pada masa itu, pekerjaan sejenis ini umumnya terbatas
pada orang-orang yang sakit secara mental atau perilaku kriminal, dan kali ini
Marston bermaksud mengembangkan ide ini mencakup kepribadian orang-orang biasa
atau normal.
Untuk
menguji teorinya, Marston membutuhkan berbagai cara mengukur kepribadian yang
ia coba ungkap. Penelitiannya dilakukan dengan cara mengukur empat faktor
penting, yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance,
yang kemudian dikenal sebagai DISC.
Pada
1926, Marston menerbitkan penemuannya dalam sebuah buku terkenal yang berjudul The
Emotions of Normal People, yang juga berisikan sebuah deskripsi singkat
tentang berbagai pengujian dan percobaan yang telah dikembangkannya.
Pengembangan DISC
Seperti umumnya alat-alat
test sejenis (termasuk IQ test), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan
militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan
tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya
terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan
rekrutmen yang lebih umum.
Pada
awal pemakaiannya secara luas, DISC terbatas digunakan pada sektor
komersial. Agar efektif, dibutuhkan juga pendapat para ahli, dan hal
inilah yang membuatnya menjadi mahal. Sebelum memanfaatkan komputer,
interpretasi jawaban kuesioner DISC menjadi profil seseorang merupakan
pekerjaan yang sulit dan juga kompleks.
Kemajuan
dalam penggunaan komputer telah membuat DISC dapat dimanfaatkan secara
universal, karena hasilnya dapat diperoleh dan diinterpretasikan secara
otomatis dan cepat. Pada akhirnya DISC menjadi solusi hemat bagi setiap
orang, dan telah berkembang menjadi alat assessment perilaku (behavioral
assessment tool) yang paling banyak digunakan di dunia saat ini.
Sistem
Disc
DISC Personality
System merupakan bahasa universal mengenai perilaku. Penelitian mengelompokkan
karakteristik perilaku dalam empat bagian utama yang disebut sebagai gaya
kepribadian. Orang dengan gaya yang serupa cenderung menampilkan ciri perilaku
yang mirip. Setiap individu memiliki keempat gaya ini, akan tetapi bervariasi
menurut intensitasnya. DISC merupakan akronim 4 tipe kepribadian yang berarti: D
(Dominance), I (Influence), S (Steadiness) dan C
(Compliance).
Dengan mengetahui potensinya, maka seseorang dapat mengembangkan diri seoptimal
mungkin guna meraih sukses dalam karir dan bisnis.
Bagi mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Manajemen Sumber Daya
Manusia, analisis profil merupakan suatu terobosan baru dalam menganalisis
kemampuan seseorang untuk memegang suatu jabatan atau melaksanakan tugas dan
pekerjaannya. Manajemen SDM akan sangat efektif jika memasukkan unsur pemahaman
akan karakter dan perilaku individu.
|
Ciri Umum
|
Nilai Dalam Team
|
Kemungkinan Kelemahan
|
Ketakutan Terbesar
|
D
|
Langsung; Tegas; Rasa ego yang tinggi; Problem
Solver; Risk Taker; Self-Starter
|
Bottom-line organizer; Menghargai waktu;
Menentang status quo; Inovatif
|
Melanggar kewenangan; Sikap argumentatif; Menolak
rutinitas; Cenderung mengerjakan banyak hal pada saat bersamaan
|
Dimanfaatkan orang lain
|
I
|
Antusias; Percaya; Optimistis; Persuasif;
Bicara aktif; Impulsif; Emosional
|
Problem solver yang kreatif; Penggugah
semangat yang baik; Memotivasi orang lain; Selera humor yang positif;
Menengahi konflik; Pembawa damai
|
Mencari popularitas dari pada hasil kerja
nyata; Kurang perhatikan detail; Terlalu menggunakan bahasa tubuh; Mendengar
hanya bagian kesukaannya
|
Penolakan
|
S
|
Pendengar yang baik; Team player; Possessive;
Stabil; Dapat diprediksi; Memahami orang lain; Bersahabat
|
Dapat dipercaya dan diandalkan; Anggota team
yang loyal; Taat akan otoritas; Pendengar yang baik; Sabar dan berempati;
Mendamaikan koflik
|
Menolak perubahan; Butuh waktu lama untuk
berubah; Menyimpan dendam; Sensitif pada kritik; Sulit menentukan prioritas
|
Kehilangan rasa aman
|
C
|
Akurat; Analitis; Cermat; Hati-hati;
Fact-Finder; Presisi tinggi; Standard kerja tinggi; Sistematis
|
Perspektifnya : “Sumber realitas”; Rajin dan
hati-hati; Tuntas dalam kegiatan; Menggambarkan situasi; Mengumpulkan,
mengkritisi dan menguji informasi
|
Membutuhkan batasan yang jelas; Terikat pada
prosedur dan metoda; Sangat detail; Tidak mengungkapkan perasaan; Cenderung
menerima dari pada argumentasi
|
Kritik
|