Jumat, 01 Juni 2012

Personality Development

TEORI KEPRIBADIAN William Moulton Marston.



              1.        Teori dan Model Tipe Kepribadian Introduksi
Sebagai pengantar dari semua teori dan model kepribadian, penting disadari bahwa tak ada satupun yang secara penuh memahami kepribadian yang mana yang dipengaruhi oleh faktor genetika dan keturunan, dibandingkan dengan pengaruh dari pertumbuhan, budaya, lingkungan dan pengalaman.Hampir semua studi mengindikasikan masing-masing faktor diatas memberi pengaruh, secara kasar fifty-fifty, meski bagi setiap orang berbeda-beda.
Dari studi itu mungkin separuh dari kepribadian kita ditentukan oleh pengaruh yang kita dapatkan setelah lahir, dan perlu dicatat juga bahwa tak ada yang tahu persis kepribadian yang mana yang berubah dari waktu ke waktu.
Tentu saja masa kecil sangat berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian kita.Tentu juga trauma utama pada setiap tahap kehidupan dapat merubah kepribadian seseorang secara fundamental.Tentu juga banyak orang terlihat matang secara emosional sejalan dengan umur dan pengalaman.Tetapidiluar itu semua, sangat sulit untuk mengatakan secara tepat tentan bagaimana dan kapan kepribadian itu berubah.
Jadi, dimana kita bisa menarik garis dan mengatakan kepribadian itu tetap dan kokoh? Yang pasti jawabannya tidak bisa!
Namunkita bisa mengidentifikasi secara umum gaya, ciri, bakat, sensitivitas dll dari kepribadian seseorang, terutama jika kita memahami bagaimana mendefinisikan dan mengukur tipe-tipe dan gaya tersebut. Tentu saja ini lebih baik ketimbang tidak sama sekali mengetahuinya.
Karena itu kegunaan dari informasi tentang gaya dan tipe kepribadian adalah memberikan kesadaran yang lebih luas dan terakses atas tipe kepribadian, dan bisa mengintepretasikan, menentukan dan mengenali perilaku dan kepribadian yang berbeda-beda, sehingga pula bisa mngetahui lebih baik aas diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.
2.      Empat  Jenis Temperament
Empat Jenis Temperamen (The Four Temperaments, atau dikenal juga dengan sebutan the Four Humours) mungkin adalah sistem profililisasi kepribadian yang tertua dari semua jenis sistem sejenis.Dan uniknya adalah ada begitu banyak gaung atau turunan dari ide kuno itu dalam psikologi modern.
Ide pemikiran 4 Jenis Temperamen dapat kita lacak asal usulnya dari tradisi budaya Mesir dan Mesopotamia lebih dari 5.000 tahun yang lalu, dimana kesehatan tubuh manusia dikaitkan dengan 4 elemen: api, air, tanah dan udara. Hal itu dihubungkan dengan organ tubuh, cairan dan pengobatan.Pemikiran seperti itu ada yang masih bertahan hingga kini, di dalam pengobatan dan tradisi dunia Timur.
Namun, orang Yunani kunolah yang pertama kali merumuskannya dan mempopulerkan metodologi 4 Jenis Temperamen sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan ide ini kemudian mendominasi pemikiran Barat tentang perilaku dan pengobatan manusia selama lebih dari 2000 tahun. Hampir semua konsep tentang kepribadian, periaku, penyakit dan pengobatan herannya tetap hidup hingga pertengahan 1800-an.
 Empat Jenis Temperamen atau Four Humours dapat dilacak ulang dengan lebih dapat dipercaya pada pengobatan dan filosofi Yunani kuno, tercatat pada karya Hippocrates (c.460-377/359BC - the 'Father of Medicine') dan dalam ide-ide Plato (428-348BC) tentang karakter dan kepribadian.
Pada pengobatan Yunani sekitar 2.500 tahun yang lalu diyakini bahwa dalam memelihara kesehatan orang memerlukan keseimbangan dari 4 jenis cairan: darah, lendir, enzim kuning dan enzim hitam. Ke 4 cairan tersebut berhubungan dengan organ dan penyakit tertentu dan juga menggambarkan 4 Jenis Tempertamen yang populer kemudian. Secara alami cairan tubuh yang penting tersebut akan berkurang karena dipergunakan oleh tubuh setiap hari. Darah adalah contoh nyata tentang cairan tubuh yang
dihubungkan dengan masalah kesehatan, ketika orang terlihat tidak sehat atau terluka dia akan tampak pucat. Juga ketika orang lelah sehabis melakukan kerja berat, ia berkeringat, mengeluarkan cairan. Saat orang terkena flu ia akan mengeluarkan lendir, demikian juga saat mereka menemukan bangkai yang membusuk, terlihat mengeluarkan cairan yang dipercaya sebagai enzim tubuh.
Bagaimanapun, ke 4 cairan vital tersebut memang memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan dan personalitas.Ketidak-seimbangan diantara ke 4 hal diatas menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, dan pengobatannya didasarkan pada pengembalian keseimbangan cairan tubuh tersebut.
Secara spiritual juga ada 4 tema dan model kuno yang berhubungan dengan 4 Jenis Temperamen kusunya dalam astrologi, planet serta pemahaman orang tentang dunia, misalnya: elemen kuno - api, air, tanah, dan udara; juga ke 12 zodiak yang ditata dalam 4 set yang berhubungan dengan elemen-elemen yang dipercaya oleh berbagai bangsa sebagai penunjuk keperibadian dan nasib. Juga soal kombinasi dari kualitas seperti panas atau dingin, kering atau basah, dan adanya 4 musim yakni musim semi, panas, gugur dan dingin. Organ tubuh yaitu hati, paru-paru, empedu dan limpa juga kuat dikaitkan dengan 4 Jenis Temperamen dan teori pengobatan.
Mengaitkan pola-pola kuno tersebut dengan interpretasi modern tentang 4 jenis temperamen tidak serta merta menghasilkan korelasi ilmiah yang tegas.Kadang relevan pada ketika tertentu, tetapi sebenarnya tidak demikian, hanya darah yang berkurang sajalah yang hingga kini masih dipercaya sebagai perlakuan perawatan medis.
Meskipun hubungan kausal antara cairan tubuh dengan kesehatan dan kepribadian tak dapat dalam ujian waktu, analisis terhadap kepribadian melalui 4 Jenis Temperamen tampaknya terus berjalan, meskipun secara sporadis dengan model-model tertentu.
Karena itu, ikuti pembahasan berikutnya yang berkaitan dengan 4 Jenis Tempeamen sebagai model kepribadian, bukan sebgai basisi pemahaman dan perawatan medis.
3.      Model-Model Awal
Soal motivasi, manajemen, komunikasi ataupun hubungan - entah itu fokus pada diri sendiri maupun orang lain- akan menjadi lebih efektif jika kita mengenal diri kita, dan juga orang lain.
Memahami kepribadian juga menjadi kunci untuk membuka eksklusivitas atau ketertutupan seseorang, semisal kepemimpinannya, kharismanya, atau empatinya, baik untuk pengembangan diri anda sendiri maupun menolong orang lain, atau juga dalam kaitannya dengan bidang yang berhubungan dengan manusia dan bagaimana berperilaku.
     Teori-teori kepribadian yang menyokong tes-tes dan kuis-kuis kepribadian bagusnya sangat mudah dipahami pada tingkatan dasar. Artikel ini, berikut sub-sub topiknya akan membahas berbagai teori dan pemikiran tentang kepribadian. pengetahuan ini membantu mengembangkan kesadaran diri (self-awareness) dan juga membantu orang lain mengembangkan dirinya juga.
Mengembangkan pemahaman tentang tipologi kepribadian, sifat kepribadian, gaya berpikir dan cara belajar seseorang juga sangat berguna untuk memperbaiki pemahaman kita tentang motivasi dan perilaku diri dan orang lain, di tempat kerja dan diluar itu.
Memahami tipe kepribadian sangat membantu memahami perbedaan dan keberagaman, memahami bahawa setiap orang memiliki nilai sendiri, memahami setiap orang mempunyai kekuatan dan keistimewaan sendiri, dan setiap orang hendaknya diperlakukan dengan baik dan hormat. Relevansi antara kasih dan spiritualitas, terutama dalam bekerja, akan lebih mudah dilihat dan dijelaskan bila kita mengerti bahwa perbedaan setiap manusia biasanya berdasar pada kepribadian ( personality-based). Orang sangat jarang sengaja menyebabkan orang lainmarah - tetapi itu hanya karena mereka berperilaku berbeda karena mereka berbeda.
Teori dan test kepribadian sangat berguna untuk manajemen, rekrutmen, seeksi, pelatihan dan pengajaran, sebagaimana banyak diajarkan dalam teori gaya pembelajaran seperti Kolb's learning styles, Gardner's Multiple Intelligences, dan VAK learning styles model.
Melengkapi test kepribadian tanpa pengetahuan dari teori yang mendukungnya danpat membat frustrasi dan salah arah, terutama bila hasilnya tidak dijelaskan sebagaimana mestinya, ata lebih buruk lagi, tanpa penjelasan. kami berharap, semoga penjelasan dan teori di bawah ini aka menolong mengenyahkan mitos yang melingkupi uji kepribadian di jaman modern ini.
Ada berbagai model dan teori ataupun model kepribadian dan motivasi, dan masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda.
Berikut adalah berbagai teori dan model kepribadian dan motivasi yang banyak dipelajar orang:
Teori dan Model Tipe Kepribadian - Introduksi
Empat Jenis Temperamen
Model-Model Awal Tentang Kepribadian
Tipe Psikologikal Carl Jung
Teori Tipe Kepribadian Myers Briggs® (MBTI® model)
Teori Tipe Kepribadian Keirsey (Temperament Sorter model)
Teori Tipe Kepribadian Hans Eysenck
Teori Tipe Otak Katherine Benziger
Teori Kepribadian William Moulton Marston (DISC personality theory -Inscape, Thomas Int., etc)
Teori Tipe Kepribdian dan Peran Tim Belbin
Model Kepribadian The 'Big Five' Factors
FIRO-B® Personality Assessment model
The Birkman Method®
Berbagai teori kepribadian dan model pengujian psychometrics.
4.      Teori kepribadian William Moulton Marston (DISC)
Apakah DISC itu.?
Sekarang ini terdapat beberapa cara dan pendekatan untuk dapat mengevaluasi dan memprediksi kecenderungan perilaku seseorang. Pada salah satu kutub, ada yang sekedar menggunakan suatu test sederhana untuk menguji keterampilan dan kemampuan; sebagai contoh suatu ujian atau test mengemudi.  Sedangkan pada bagian lainnya terdapat penggunaan test kepribadian, yang dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang gaya dan perilaku seseorang selengkap mungkin.
Pendekatan DISC terletak di antara kedua kutub ini. Memang ini bukanlah sebuah alat test kepribadian yang lengkap atau test psikometrik dalam pengertian teknis, alat ini memberikan gambaran mengenai gaya seseorang yang dapat memprediksi kecenderungan perilakunya di masa yang akan datang. Hal ini diperoleh dengan mengevaluasi faktor-faktor kepribadian utama yang ada dalam diri seseorang.
DISC ini memberikan banyak keuntungan dalam penggunaannya, jika batere test yang lengkap sering berisi ratusan pertanyaan, dan membutuhkan waktu lama dalam melengkapinya, kuesioner DISC hanya berisi dua puluh empat pertanyaan, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya lima belas menit atau bahkan kurang.   Keuntungan lainnya ada pada interpretasinya; pada test lengkap merupakan hasil pekerjaan para ahli atauexpert-nya, hasil DISC dapat dikerjakan dengan menggunakan suatu software dan dapat dikerjakan dengan otomatisasi, dengan demikian waktu pelaporan yang dibutuhkan juga akan jauh lebih cepat. 
Apa yang dihasilkan DISC
Pada dasarnya, DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu: Dominance, Influence, Steadinessdan Compliance.
Kekuatan sesungguhnya dari DISC datang dari kemampuannya menginterpretasi hubungan antara faktor-faktornya.  Contoh dimana seorang dengan D tinggi (highly Dominant) yang juga mempunyai tingkat yang tinggi (high level of Influence), mereka akan berperilaku berbeda dengan orang yang D tinggi tetapi tanpa I. Faktor-faktor kombinasi seperti ini secara teoritis akan menghasilkan jutaan profil berbeda.
Menggunakan informasi ini, DISC tentunya dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal yang tidak disukainya (dislike), kekuatan dan kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain.  Lebih jauh hal ini tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya. 
Apa yang tidak dapat dihasilkan DISC
Keterbatasan utama DISC adalah tidak dapat memberikan gambaran keterampilan (skills) dan tingkat pengetahuan (knowledge) seseorang. Contoh, alat ini dapat menyimpulkan bahwa seseorang akan sangat cocok secara perilaku dan tempramen sebagai akuntan, akan tetapi tidak dapat menilai apakah orang itu memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan peran atau tugasnya dengan baik.
DISC dan Perkembangannya 
Blood, Bile & Phalem
Menurut kebudayaan dan kepercayaan kuno bangsa Yunani, perilaku dan keperibadian seseorang merupakan bagian integral dengan kesehatannya.  Mereka percaya bahwa tubuh berisi empat cairan dasar (disebuthumours) yang berhubungan dengan empat elemen yaitu api, udara, air dan tanah. Ketika salah satu cairan itu lebih banyak atau lebih dominan dibanding yang lainnya, akan mempengaruhi kecenderungan umum atau mood seseorang.
Empat cairan itu, darah (blood), empedu kuning (yellow bile), lendir (phlegm) dan empedu hitam (black bile), masing-masing dipercaya berhubungan erat dengan tipe perilaku yang berbeda.  Kelebihan darah membuat seseorang menjadi sanguin, empedu kuning menghasilkan sifat kolerik, lendir secara alamiah akan menghasilkan penampilan yang flegmatik, dan empedu hitam berhubungan dengan sifat seseorang yang melankolik.
Teori ini, yang pertama kali disusun secara sistematis oleh Hippocrates, tetap digunakan sampai abad pertengahan.  Sekarang tentunya kita mengetahui bahwa teori-teori tersebut tidak sepenuhnya berdasarkan fakta-fakta medis, akan tetapi apa yang telah dicapai oleh bangsa Yunani itu merupakan metoda sistematis pertama yang telah dilakukan untuk mendeskripsikan tipe-tipe orang.  Begitu berhasilnya pendekatan ini, bahkan sampai hari ini, kata-kata sanguine, phlegmatic, choleric dan melancholic masih umum digunakan.
Pendekatan modern tidak lagi mengukur jumlah empedu kuning atau cairan lainnya dalam diri seseorang untuk menentukan kepribadian mereka, tetapi ide dibelakang itu secara tidak langsung dapat ditelusuri hingga pada teori-teori Hippocrates.
Carl Gustav Jung
Ada banyak teori modern tentang perilaku seseorang berdasarkan ide empat faktor individu.  Mungkin yang paling berpengaruh didapatkan pada hasil pekerjaan seorang psychologist Swiss, Carl Gustav Jung.  Ia mendefinisikan kepribadian menjadi empat tipe yang berbeda: Sensing, Intuitive, Feeling dan Thinking.
Definisi-definisi berbagai tipe ini berakar dari penelitian panjang Jung, dan tentunya bukan hal yang juga akan kita teliti dalam tulisan ini.  Hal ini menjadi penting karena mewakili salah satu dari usaha-usaha awal upaya memetakan kepribadian manusia oleh psikolog modern.  Dan test yang berdasarkan pekerjaan Jung masih banyak digunakan sampai hari ini.
The Emotions Of Normal People 
Pada awal 1920an, seorang ahli psikologi flamboyan dari Amerika Serikat, William Moulton Marston, mengembangkan teori untuk menjelaskan respon emosional seseorang.  Sampai pada masa itu, pekerjaan sejenis ini umumnya terbatas pada orang-orang yang sakit secara mental atau perilaku kriminal, dan kali ini Marston bermaksud mengembangkan ide ini mencakup kepribadian orang-orang biasa atau normal.
Untuk menguji teorinya, Marston membutuhkan berbagai cara mengukur kepribadian yang ia coba ungkap.  Penelitiannya dilakukan dengan cara mengukur empat faktor penting, yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance, yang kemudian dikenal sebagai DISC.
Pada 1926, Marston menerbitkan penemuannya dalam sebuah buku terkenal yang berjudul The Emotions of Normal People, yang juga berisikan sebuah deskripsi singkat tentang berbagai pengujian dan percobaan yang telah dikembangkannya.
 Pengembangan DISC
Seperti umumnya alat-alat test sejenis (termasuk IQ test), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian  DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.
Pada awal pemakaiannya secara luas, DISC terbatas digunakan pada sektor komersial.  Agar efektif, dibutuhkan juga pendapat para ahli, dan hal inilah yang membuatnya menjadi mahal. Sebelum memanfaatkan komputer, interpretasi jawaban kuesioner DISC menjadi profil seseorang merupakan pekerjaan yang sulit dan juga kompleks.
Kemajuan dalam penggunaan komputer telah membuat DISC dapat dimanfaatkan secara universal, karena hasilnya dapat diperoleh dan diinterpretasikan secara otomatis dan cepat.  Pada akhirnya DISC menjadi solusi hemat bagi setiap orang, dan telah berkembang menjadi alat assessment perilaku (behavioral assessment tool) yang paling banyak digunakan di dunia saat ini.
Sistem Disc
DISC Personality System merupakan bahasa universal mengenai perilaku. Penelitian mengelompokkan karakteristik perilaku dalam empat bagian utama yang disebut sebagai gaya kepribadian. Orang dengan gaya yang serupa cenderung menampilkan ciri perilaku yang mirip. Setiap individu memiliki keempat gaya ini, akan tetapi bervariasi menurut intensitasnya. DISC merupakan akronim 4 tipe kepribadian yang berarti: D (Dominance)I (Influence)S (Steadiness) dan C (Compliance).
Dengan mengetahui potensinya, maka seseorang dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin guna meraih sukses dalam karir dan bisnis.
Bagi mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia, analisis profil merupakan suatu terobosan baru dalam menganalisis kemampuan seseorang untuk memegang suatu jabatan atau melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Manajemen SDM akan sangat efektif jika memasukkan unsur pemahaman akan karakter dan perilaku individu.


Ciri Umum
Nilai Dalam Team
Kemungkinan Kelemahan
Ketakutan Terbesar
D
Langsung; Tegas; Rasa ego yang tinggi; Problem Solver; Risk Taker; Self-Starter
Bottom-line organizer; Menghargai waktu; Menentang status quo; Inovatif
Melanggar kewenangan; Sikap argumentatif; Menolak rutinitas; Cenderung mengerjakan banyak hal pada saat bersamaan
Dimanfaatkan orang lain
I
Antusias; Percaya; Optimistis; Persuasif; Bicara aktif; Impulsif; Emosional
Problem solver yang kreatif; Penggugah semangat yang baik; Memotivasi orang lain; Selera humor yang positif; Menengahi konflik; Pembawa damai
Mencari popularitas dari pada hasil kerja nyata; Kurang perhatikan detail; Terlalu menggunakan bahasa tubuh; Mendengar hanya bagian kesukaannya
Penolakan
S
Pendengar yang baik; Team player; Possessive; Stabil; Dapat diprediksi; Memahami orang lain; Bersahabat
Dapat dipercaya dan diandalkan; Anggota team yang loyal; Taat akan otoritas; Pendengar yang baik; Sabar dan berempati; Mendamaikan koflik
Menolak perubahan; Butuh waktu lama untuk berubah; Menyimpan dendam; Sensitif pada kritik; Sulit menentukan prioritas
Kehilangan rasa aman
C
Akurat; Analitis; Cermat; Hati-hati; Fact-Finder; Presisi tinggi; Standard kerja tinggi; Sistematis
Perspektifnya : “Sumber realitas”; Rajin dan hati-hati; Tuntas dalam kegiatan; Menggambarkan situasi; Mengumpulkan, mengkritisi dan menguji informasi
Membutuhkan batasan yang jelas; Terikat pada prosedur dan metoda; Sangat detail; Tidak mengungkapkan perasaan; Cenderung menerima dari pada argumentasi
Kritik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar